Biasanya, daripada adu argumen aku lebih senang adu fisik, kecuali jika berhadapan dengan lawan yang tak sebanding. Kalau menghadapi orang berbadan kekar misalnya, atau seperti saat ini, adu fisik adalah pilihan terakhir.
Menghadapi yang begini, aku pilih nawar. Sebenarnya aku hanya mengulur waktu, menunggu ayah yang akan menjemput ke sini. Persis seperti ketika ayah menjemputku di ruang BP, di rumah Pak RT, di kantor Polisi, atau di mana saja aku...