You Must Love Me. Ahjuma, engkau pastilah mencintaiku. Ingatkah, saat kita pertama kali berjumpa, penginapan tua itulah saksi bisunya. Penginapan itu milikku, warisan keluarga yang engkau sebut Wisma Pesek. Namanya Tanmasek, betul? Waktu itu aku berniat mengejutkanmu, menyuguhkan kopi wasabi yang pedas menyengat. Engkau berpura-pura tak terkejut, karena ingin berkeras menyenangkan hatiku. Kurasa detik itu juga, engkau sudah jatuh hati padaku.
Aku...