Catatan Pembunuh

Oleh: Khairunnisa

Ia berlari menjauh. Hatinya menelisik keadaan, ia bangkit dan ketakutan. Pisau telah dihujamkan berkali-kali, ia masih bisa selamat. Pagi itu ia berlari meminta pertolongan. Ia mengetuk pintu sebelah Apartemen. Kepada sahabat ia mengadu, mengungkapkan rencana pembunuhan yang telah disiapkan kawan kerja bertahun-tahun lamanya.

Pintu berdenyit wajahnya syahdu tidak karuan. Ia lantas pulang penuh kekecewaan manakala sahabat yang ia percaya selama ini...

Baca selengkapnya →