TAK ADA CINTA yang TAK CEMBURU

Oleh: Onet Adithia Rizlan

Hening sedari tadi. Kopi hitam di meja kehilangan uap panasnya. Di depanku, Kayli masih saja menatap tajam, seolah mendakwaku atas banyak kesalahan. Raut wajahnya mewakili kemarahan, sedih dan kecewa sekaligus. Kupikir sebentar la...

Baca selengkapnya →