Kelinci Percobaan

Oleh: Rahma Nanda Sri Wahyuni

"Kelinci ini tidak boleh lepas. Harus tetap di sini. Jika lepas, Profesor Sukodi pasti marah." Rabitta mengelus kelinci berbulu cokelat itu.

Aku sendiri tidak terlalu peduli. Mau kelinci itu lepas, mau kelinci itu tetap ada di laboratorium besar ini, apa urusannya? Toh, Profesor Sukodi sebenarnya tidak terlalu membutuhkan kelinci itu. Akulah yang membutuhkannya.

"Kau sudah makan, Rabitta?" tanyaku pada Rabbita.

"Belum. Aku belum lapar."

...

Baca selengkapnya →