Bulan menggelayut temaram. Aku mengendap-ngendap mendekati tembok istana.
“Ayo cepat, nanti keburu pagi” ujar seorang kawan yang mendampingi perjalananku.
“Iya, aku masih mengingat-ingat di mana celah tembok yang kutemukan beberapa hari lalu” jawabku. Aku kembali meraba-raba dalam kegelapan.
“Masih belum Kau temukan juga?”
“Berhentilah mengomel, aku juga sedang berusaha.”
Sambil mengendap-endap, aku meraba dinding istana yang kuyakini ...