Victor terus menelusuri rute setapak Gunung Kerinci dengan nafasnya yang berat. Terlintas dibenaknya alasan dia harus mendaki, ialah membuktikan pada calon istrinya, bahwa dia laki-laki yang tidak manja. Ransel terasa semakin berat.
Victor berpapasan dengan pendaki laki-laki. Pendaki itu berjalan menunduk memperhatikan langkahnya, turun gunung. Victor menyapanya, tapi tidak diindahkan, dia terus berjalan cepat. Victor tersenyum melanjutkan pendaki...