Gadis itu masih saja duduk di perpustakaan pribadi rumah kakaknya dengan pikiran melayang. Dipandanginya rak buku fiksi yang berjejer di depannya. Ia bangkit dan mengambil satu buku bersampul biru muda.
Belum sempat ia membuka buku, pria itu datang dengan senyuman di bibir tebalnya. Dibarengi dengan senyuman indah dimatanya.
“Aku harus pergi, Jane, “
Air mata Jane meleleh. Lelehan itu jatuh ke lantai. Ia tak bisa berteriak, lehernya seperti terc...