Riana merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Suasana di luar kamar sudah sepi. Ayah, Ibu, dan puluhan anggota keluarganya yang sepanjang hari begitu sibuk semuanya sudah terlelap sejak satu jam lalu.
Riana memejamkan matanya.
“Malam ini, kau telah menjadikan aku sebagai pria yang paling bahagia. Kuharap kita bisa menghabiskan waktu bersama yang lebih panjang karena aku benar-benar ingin melihatmu tersenyum setiap hari. Ana uhibbuki fillah. I love y...