Laila mengetuk pintu rumah Siska. Sebenarnya, dia ragu kalau ada orang di rumah. Bisa jadi pemiliknya masih ngelencer. Walau hari sudah sore, tapi sudah hal biasa saat lebaran begini yang muda-muda ngelencer. Bahkan bisa lanjut sampai larut malam.
"Mbak Siska pulang sih, Mbak. Tapi PP," kata adiknya.
Pulang-pergi?
"Kalau Risna?"
Gadis kecil itu hanya menggeleng.
Laila pun permisi. Kembali menapaki jalanan desa yang mulai agak lengang. Walau hatinya se...