Sebaris antrian panjang mengular di depan sebuah kios yang dihuni seorang peramal garis tangan bernama Vasco. Ia dikenal sebagai ahli nujum ulung dengan ramalan-ramalan jitu. Di antara pengantri, berdiri dua orang pemuda: Darius dan Jaelani.
“Bagaimana kalau kita pulang saja?” keluh Jaelani.
“Kamu yang menyeretku kemari, ingin tahu apakah dia akan menerima cintamu,” sahut Darius seraya menggulirkan matanya. “Sudah kubilang, langsung nyata...