Aku meneguk liur berkali-kali. Bukan, aku bukan tergiur, juga tak berkaitan dengan food vendor truck yang kukemudikan. Pasalnya aku gugup, menghadapi jalanan berkelok yang katanya memendam hawa jahat. Lagipula truk makanan yang kukendarai melompong, tanpa muatan makanan yang terjual habis baru saja. Hanya ada aromanya yang tertinggal, itu pun samar-samar saja.
“Bung, hati-hati. Ada lubang angker di jalan Semboja Baru. Aku gak main-main, lho. Ma...