“Su Won-ah …”
Suara lembut yang memanggil membuat gerakan pria tinggi yang mengenakan hanbok sutra berlapis zirah tebal itu berhenti. Senyum mengembang di wajahnya saat ia berbalik menyambut sang pemilik suara yang langsung menenggelamkan wajahnya di dada Su Won.
“Ae-Ri-ya …,” panggil Su Won sambil mengelus rambut gadis pelukannya.
“Jangan pergi.” Sang gadis berkata lirih. Suara lembutnya berubah parau karena menahan tangis. Perlaha...