"Sudahi mimpimu itu, Rahmi. Ingat, usiamu makin bertambah!"
"Tidak, Bu! Aku hanya bersabar."
"Sampai kapan?"
Tiga tahun terakhir, sudah tiga kali Bapak menerima tamu laki-laki yang akan melamarku. Tiga kali pula kutolak semua. Bukan aku pemilih, bukan pula tak ada yang cocok. Tapi aku sudah punya pilihan hati. Jauh sebelum mereka datang meminang. Dia adalah lelaki yang sering bertemu dalam mimpi.
Boleh percaya atau tidak dengan mimipiku. Bukan sekali...