Zaara

Oleh: Ika Karisma

Langkahku gontai, menuju sekolah yang sudah lama kutinggalkan. Tepat sebulan yang lalu. Air mata masih saja menetes mengingat orang yang aku kasihi, “Abi”

Kring!

Suara itu menyadarkanku, aku segera berlari mengejar waktu dan seakan berkejaran dengan pintu gerbang sebelum ditutup.

“Assalamualiakum,” ucapku masih terengah-engah.

“Waalaikumusalam,” jawabnya.

“Pak, buka gerbangnya, Pak! Saya mohon.”

Ia hanya menunjukkan jam yang kini jarum ...

Baca selengkapnya →