"Kau tahu mengapa aku bertahan?"
Jendela usang itu berderik ketika dibuka. Kusen kayunya sudah lapuk. Rayap-rayap pun tak pernah mau berkompromi untuk tidak memakannya. Jejak-jejak tikus berlarian juga menjadi bau semerbak buatnya kala itu.
Hanya ditemani sebatang lilin yang membantunya melihat dunia malam. Sebab, bulan enggan muncul melihat rasa sendunya ditinggal sejak kemarin.
"Seharusnya, aku ikut kau."
"Kemana?"
Lalu, cahaya lilin itu padam. ...