Wanita itulah menjemputku di bandara Adi Sucipto. Menuntunku ke penginapan dengan menumpang bus Trans Jogya.
Bersamanya, aku menikmati beberapa bungkus sekul dan es jeruk di sebuah angkringan, depan benteng Vredeburg. Membeli beberapa kantong plastik Bakpia Pathuk dan beberapa lembar kaos Dagadu.
"Jadi kamu masih menyusun skripsi?", tanyaku ketika aku mulai sedikit serius perihal kedatangannya ke kota beragam suku ini.
"Aku sumpek, skripsiku tida...