Aku Tahu Kau Sudah Mati, Sayang

Oleh: Ibal Pradana

Aera, anakku. Dia menanti ASI-ku sepanjang malam. Kulihat wajahnya yang polos tiap kali merengek. Entah apa yang dia lihat.

Setelah dia tidur aku memutar badanku. Memalingkan diri dari hadapan wajah manisnya. Kini telah menyamping suamiku.

Seperti biasanya, dia menanti "giliran". Cinta kedua setelah Ayahku ini menunggu dengan wajah dinginnya.

Tanpa basa-basi dia menyusu di payudaraku. Setiap kata keluar dari mulut manisnya, sangat lembut.

"Jangan tin...

Baca selengkapnya →