PEMBISIK
Karya Dian Onasis
"Sudah kautulis?"
Aku mengangguk.
"Sudah kauedit?" Ario mendesak.
Aku kembali mengangguk sembari membawa laptop pindah ke ruangan lain. Aku tak ingin Mas Fuad melihatku bicara dengan Ario di tengah malam begini.
"Mau ke mana?" Pertanyaan Mas Fuad menghentikan langkahku.
"Ke perpustakaan. Biar lebih fokus menulisnya," kujawab tanpa melihat Mas Fuad. Aku yakin dia kembali curiga.
"Jangan terlalu larut. Kamu tahu kalau letih, p...