“Bu guru! Bu guru!” seru Tasya sambil berlari panik ke arahku. Ia menangis sesegukan hingga sulit mengambil napas.
Aku membungkuk, menyejajarkan mata kami. Kuelus rambutnya dengan lembut dan tersenyum. “Ada apa, sayang? Kok nangis?”
“Ada Tante jahat di luar!”
Aku mengerutkan dahi sambil memanjangkan leher melihat ke luar pagar sekolah. Seorang wanita cantik nan modis dengan balutan gaun merah sedang berjalan mendekati kami.
“Dia bi...