DINNER

Oleh: Hanik Kunjayana

Bau tak sedap menyeruak menyusup rongga hidungku. Melarut dalam lendir dinding hidungku. Menggelitik syaraf pembau dan mengirimkan pesan mengerikan pada otakku. Menyentak kesadaranku. Memaksaku membuka mata meski terasa berat. Perlahan kelopakku membuka. Membebaskan cercah yang menanti masuk menembus kornea dan berjejalan mendobrak lorong pupil mataku hingga tertangkap oleh lensa. 

‘Di mana aku?’ batinku terhenyak. 

‘Mulutku? Tanganku? Kaki...

Baca selengkapnya →