Jendela untuk pulang

Oleh: Hana Mutiah

Ada yang berbeda dengan kondisi desa di tepi kota itu hari ini. Di salah satu rumah rewot pemukiman Antah, seorang wanita paruh baya menggigil kedinginan. Tangan keriput si wanita menarik selimut tipis yang membalutinya hingga menutupi seluruh wajah. Ia juga mulai merasa deru napasnya berjalan tidak beraturan. Sesak menikam dadanya tanpa ampun.  

Entah sudah yang keberapa kali si wanita menyeka keringat yang membasahi wajahnya. Apa yang terjadi ...

Baca selengkapnya →