Dia berlari membelah kota sambil digelayuti ketakutan luar biasa. Tangannya yang memegang erat kunci berujung tengkorak mulai basah karena keringat. Udara dingin tengah malam yang menusuk kulitnya tak sedikitpun ia hiraukan.
"Apa maksudnya barusan!?" batinnya kalut.
Dia masih ingat suasana hatinya yang cerah saat akan beranjak tidur malam tadi karena besok adalah hari gajian. Dia bahkan menyetel alarm pagi-pagi agar bisa secepatnya mengecek apakah ...