"Sepertinya aku sudah tidak tahan lagi." aku duduk di bangku dekat bianglala yang berputar. Penumpang di atas pasti sedang menikmati pemandangan laut biru, sama birunya dengan langit sore ini.
Lelaki di depanku hanya terdiam memandangiku. Ada genangan air mata pada sudut matanya. Ia menunduk ketika aku membalas tatapannya.
"Maaf." hanya satu kata itu yang selalu ia ucapkan setiap kali hal ini terjadi.
"Jika memang aku tak bisa melenyapkan mereka dar...