Hari itu aku terdiam memandangi bulan. Sinarnya bius jemari kalbu. Ingin kukatakan padanya penantianku.
"Katakan saja!"
Bisik rayu dari siapa tak kasat mata. Bukan arwah gentayangan atau jin tak punya kerjaan.
Kala kutatap cermin itulah diriku. Sendu sayu mata bibir terkunci. Tak perlu dipertanyakan berapa galon air mata yang tumpah. Tapi kabarmu tak datang jua.
Kelam.
Sungguh kelam malam indah ini. Awan tak tampak. Bintang berserakan. Tapi wajahmu ...