"Aku, aku pemenang dalam bertahan dalam penderitaan. Aku bertahan dalam diam dan tak ada yang menyadari dari semua gelak tawaku." Kala berjalan dengan kaki yang kuat memijak setiap ubin yang dilewatinya.
"Seperti cicak yang melepaskan ekornya, namun tetap kembali tumbuh. Terasa seperti rumah. Seperti tidak ada yang menyadarinya." Kala membuka pintu kelas dengan keras. Semua mata beralih kearahnya. Melihat kilatan marah dari matanya yang memerah.
Ia...