Lama ku pandang sosok yang mirip denganku, berbalut gaun nuansa putih, make up yang terkesan natural dan sanggul rambut yang kata perias di buat model modern. Cantik. Puas ku pandang diriku sendiri, senyumku perlahan pudar, air mataku menetes kembali. Sayang sekali, sesosok yang mirip denganku juga sedang menangis, pandangannya kosong sepertiku.
“Kita sudah menaiki kapal yang sama, sekarang hanya ada satu pilihan. Melanjutkan perjalanan atau k...