Di hadapan pohon tua yang begitu besar aku menggerutu, mencaci dan memaki. Ditinggalkan yang terkasih adalah kenyataan pahit yang tak pernah terlintas untuk dialami. Memberi rasa yang begitu dalam seperti pertaruhan yang berbanding lurus dengan sakitnya kehilangan.
Kepada pohon pula aku berkeluh, kehilangan itu menyakitkan. Selayaknya luka tak berdarah, sesaat ada yang bergejolak dalam dada yang sulit untuk didamaikan.
“Tenang lah, hidup memang b...