Kayu-kayu reyot. Dinding-dinding berlubang. Angin bertiup pelan melewati celahnya. Hawa dingin seperti terus mencekik.
Namun hanya terdengar desah napasnya sendiri. Awalnya seperti putus asa. Terengah. Makin lama makin lemah. Seolah daya hidupnya menguap seiring desah napas.
Lalu suara teriakan membuatnya tercekat. Gadis itu menahan napas. Membekap mulutnya sendiri.
Badan mungilnya bergetar hebat ketika mendengar langkah kaki mendekat. Matanya dipej...