Sudah ku katakan sejak awan bergumul lalu berselingkuh dengan angin bahwa telah kutinggal kan hatiku di atas meja dalam ruang-ruang kehampaan. Sengaja tidak kubuang hatiku di jalan begitu saja, berharap jika kau rindu bisa kau masukan sekeping hati itu pada saku celana mu.
Masa itu, di cafe dekat stasiun bawah tanah aku bercerita tentang bagaimana aku melewati lembah kesengsaraan menuruni bukit kekecewaan hingga pada akhirnya aku menemukan telaga ...