"Bapak sengaja memanggilmu lebih dulu, karena kamu anak laki-laki tertua." Bapak kembali mengisap rokok kreteknya setelah membuang abu yang hampir terjatuh dari ujungnya ke asbak di atas balai-balai. Sesaat kemudian kepulan asap putih keluar dari bibirnya yang menghitam. Itu karena nikotin yang menempel berpuluh-puluh tahun lamanya. Bahkan giginya pun ikut menghitam, kentara sekali kalau ia tertawa. Namun begitu, tak mengurangi karisma yang dimil...