Tunggu dulu." Langkah Rena terhenti, matanya tertuju pada langit yang sedang abu-abu pertanda kemungkinan hari ini akan hujan.
"Kenapa lagi?" sahut Damar yang berjalan bersisian dengan Rena.
"Sepertinya aku harus kembali ke rumah."
Damar menghentikan langkah Rena dengan menarik tas ransel yang dipakai adik perempuannya itu. Sambil melirik pada jam tangan yang Ia pakai.
"Kalau kamu kembali lagi kita bisa terlambat, apa kamu sudah tidak mau...