Pulau Seniman

Oleh: Berkat Studio

Joni membuka pintu kamar penginapan. Sinar matahari tampil begitu terik. Ia terpaksa mundur beberapa langkah. Ia bahkan sampai menarik diri menuju dapur. Ia lebih memilih untuk menyeduh dua cangkir kopi tanpa gula. Setelah menaruh dua cangkir kopi hitam di ruang tengah, ia memilih duduk di kursi goyang, menikmati secangkir kopi, serta menikmati musik jazz yang mengalun lambat.

Jarum pendek menunjuk pukul sepuluh. Joni otomatis beranjak dari ruang...

Baca selengkapnya →