Kerut terbentuk di antara kedua matanya, ketika ia mengatakan itu. Bersamaan dengan tatapan tajam dari balik lensa kacamata dan bibir datar. Jelas-jelas itu adalah muka tak suka.
“Jatuhkan!” Mendengar seruan itu, aku menjatuhkan cutter di tangan. Selepas terdengar bunyi kecil benda menghantam tanah, cengkeraman pada tanganku pun terlepas. Aku menarik tangan yang habis diremas itu ke dekat tubuh, lalu membuat tiga langkah mundur.
Aku meliha...