10:10

Oleh: evi yuniati

Lorong demi lorong aku lewati, nafas ini terasa berat. Mengapa lorong ini rasanya tak berujung? Aku harus segera sampai sebelum semuanya terlambat. Aku harus bertemu dengannya. Semua rasa berkecamuk di dada ini. Setelah aku berbelok ke kanan, aku tiba-tiba menghentikan langkahku. Tiba-tiba aku tidak siap menyaksikan kenyataan. Rasanya aku ingin membalikkan badanku, ingin rasanya mengurungkan niatku melihatnya. Tapi, kalau aku berbalik arah, berar...

Baca selengkapnya →