Kepulan asap hasil pembakaran tembakau itu menari dari pantulan mataku. Jarinya masih setia mengapit satu batang yang sudah berkurang setengahnya. Sudah sekian kali aku melihatnya seperti ini, tetapi kepalaku masih memikirkan satu pertanyaan yang pernah aku lontarkan kepadanya, dulu, saat usiaku masih sangat kecil.
“Bapak...”
Perhatiannya teralih. Tatapan itu terfokus kepadaku. Aku pandang dirinya, matanya menguning, tidak begitu putih, sepert...