“Jangan coba- coba.” Hanan mengancam. Mencengkeram lengan orang lain makin erat. Dia tidak yakin bagaimana dia bisa berakhir begini. Berkutat dengan seorang gadis asing dan saling serang. Seingat Hanan, dia hanya mengantre makanan bersama Edwin tadi.
Gadis yang berdiri di atas dia menarik senyum. “Satu. Dua. Tiga.” Pegangan itu terlepas. Pantat Hanan jatuh mengenai lantai. Dia akan berdiri dan membuat perhitungan, tapi suara teman baiknya ...