"Alhamdulillah," ucap Damar yang dari tadi tersenyum mekar semenjak amplop coklat itu berada di tangannya. Suasana hati Damar berbunga-bunga, setelah lama menunggu peluhnya terbayar juga hari ini. Diraihnya dua celengan kaleng dari atas lemari kayu yang sudah reot. Damar meniup satu persatu celengan itu untuk menghempaskan debu yang menyelimuti keduanya. Maklum sudah satu bulan celengan bertuliskan "untuk ibu" dan "untuk istri" itu tidak diisinya...