Baling-baling kipas angin yang perlu diservis membuat Nea tak dapat mengambil istirahat siangnya dengan baik. Waktu yang tersisa lima belas menit lagi akhirnya membuat Nea memutuskan untuk pergi ke ruang kerja Aru.
“Aru! Kipas angin kapan diperbaiki, sih?”
“Besok?”
Nea merotasikan bola matanya. Selalu saja besok, besok, dan besok. Bila kerongkongannya sedang tidak kering, mungkin ia bisa meneriakkan sambatannya mengenai istirahat siang yang ...