“Kita berpisah saja.”
Air mataku kali ini telah menjadi bukti keputusasaan dan kekecewaan. Lelaki yang sedang berhadapan denganku adalah seseorang yang telah membersamaiku selama satu tahun dan ingin menikahiku, namun keadaan tidak merestui itu. Kami menemukan titik yang tidak memiliki penghujung, seakan masih banyak tangga yang harus dinaiki namun dari langkah kaki yang berbeda. Satu-satu, tidak bersama lagi. Kupanda...