"Yakinlah, sesuatu yang di ciptakan untuk mu. Akan selalu tertuju padamu" tutur si hitam.
"Hidup tidak semudah perkataan. Pikiran dan kenyataan, terkadang nyata tak sejalan" isak ku.
Teringat, aku baru saja di jebloskan oleh orang yang ku sayang ke dalam dasarnya kekecewaan. Dia yang selama ini menghuni tiap ruang pikiran, dia juga yang akhirnya menyapu bersih isinya.
"Kau itu naif. Bilang saja kau mencintai nya. Kau bukan peduli padanya" ujar si hi...