Aku melihatnya menangis hampir setiap malam setelah pertengkaran hebat kami kala itu.
Saat itu aku benar-benar sakit hati dan terluka karena ia meneriakkan kalimat kasar padaku. Sebelumnya kami hanya cekcok kecil, hanya debat kecil seperti biasanya. Namun entah bagaimana mulanya hingga cekcok kecil itu berubah jadi teriakan. Dan teriakan itu mulai menjadi panas, hingga kalimat kasar itu keluar dari mulutnya.
“Kamu benar-benar tidak tahu diri. Ti...