Kini aku mengakui bahwa ada yang lebih tajam dari pisau yaitu rindu. Dulu aku selalu meremehkan orang-orang yang berkata rindu, berlebihan menurutku. Namun kini, sejak kali terakhir kau berkunjung hatiku perih serasa disapih. Dan sialnya itu terjadi tiap kali wajahmu atau apapun itu yang berkaitan denganmu terlintas di benak.
“Aku sudah memaafkanmu, Mas.” Ucapmu lirih dalam pelukan kita, betapa itu menyakitkan, kita hanya diberi waktu lima m...