Pergumulan Pohon Cemara
Manusia, makhluk biadab.
Setiap tahun, mereka memantik kehangatan dengan batang kami.
Kami bukanlah pendosa, kami hanya penjejak tanah. Sama seperti mereka, tuan kami sama.
Entah mengapa, tuan memberi mereka kaki. Supaya mereka bisa melangkah membantu kami, katanya.
Tapi nyatanya, kaki mereka menginjak kami yang telentang di bawah.
Seakan kami adalah barang sial, kami ditebang sembarang. Katanya untuk natal.
Entah apa...