Andromeda"s Cry

Oleh: Vitri Dwi Mantik

Kegulitaan malam itu tak dapat ditembus oleh bintang paling terang sekalipun sebab gurita awan terus mendekat pada gisik pantai untuk menguliti dirinya hingga ia merasa telanjang. Udara kering membuat kulitnya terasa pedih, dinginnya udara menghimpitnya dengan dinding. Ototnya meradang seakan terjengkau oleh panas neraka. Ia adalah mawar yang sedu, a rose that turns blue, dulunya gadis kini seorang ibu yang disucikan oleh rentetan soal-soal hidup...

Baca selengkapnya →