“Mas Aris! Mas! Banna, Mas!” Teriak Olga
Olga terlihat panik sambil menggoyang-goyangkan tubuh Banna. Di sebuah kamar yang rapi, Banna terduduk diam dengan dada sebelah kiri berlumur darah. Sesaat kemudian, datanglah Aris dan menenangkan Olga.
Aris mencoba mengecek denyut nadi leher Banna. Mimik muka Aris berubah serius penuh konsentrasi, ketika jemarinya tak menemukan denyut nadi. Olga yang terduduk masih berharap Banna hidup. Namun Aris ...