Sore hari itu, saat senja mulai muncul di langit salah satu pelabuhan di Banjarmasin, kamu mengajakku bertemu. Aku duduk di sebuah papan kayu yang sudah tua, menunggumu di sana. Beberapa detik kemudian, kamu datang dengan senyum yang kaupaksakan. Kamu duduk di sebelahku sambil menghela napas perlahan.
"Raa.." Kamu memanggilku, membuatku spontan menoleh ke arahmu.
"Iya, apa? Apa yang ingin kamu katakan kepadaku, Za? Katakan saja, tidak apa-apa," kat...