Gelap gulita menyelimuti malam. Purnama menjadi penerang di langit yang tinggi, wanita berumur akhir masa dua puluhan itu tengah menatap langit berbintang sambil menopang dagu di salah satu tangan pinggir jendela kamarnya.
Angin berembus dan menyibak rambut yang terkuncir asal. Dia seperti menunggu, tetapi tidak menunggu. Faktanya, ia melupakan satu hal yang membuatnya susah tidur.
Tiba-tiba sebuah tangan tanpa ia ketahui menyentuh pundaknya. Sont...