Perasaanku begitu pilu. Setelah sekian bulan memendam rasa pedih yang mendalam. Dengan tergopoh aku melangkah masuk ke dalam kamar, langsung kucium kaki seseorang yang tengah berselonjor di atas ranjang. Tangisanku pecah dalam waktu seketika saja. Sungai kecil itu tak hanya membanjiri wajahku, tapi turut membasahi kaki manusia paruh baya yang tak berdaya itu.
“Udah, nggak usah nangis!” kata Bapak seraya mengelus ujung kepalaku dengan pelan.
“...