Kau berjalan tertatih menaiki anak tangga, menuju balkon, sambil membawa secangkir affogato.
“Sayang. Ini kopinya. Ehm, mungkin kau bosan setiap hari, pagi dan sore selalu minum kopi hitam tanpa gula. Sore ini kubuatkan affogato untukmu. Bukankah dulu kau sangat suka minum affogato. Es krim vanila yang disiram espresso. Kau masih ingatkan sayang, bagaimana cita rasanya?” Katamu sambil meletakan satu cangkir racikan kopi khas Italia di atas mej...